Teaching Factory (TEFA) adalah sebuah model pembelajaran bagi Sekolah Vokasi yang berbasis produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri. TEFA menjadi konsep pembelajaran dalam keadaan yang sesungguhnya untuk menjembatani kesenjangan kompetensi antara pengetahuan yang diberikan sekolah dan kebutuhan dunia industri.
TEFA merupakan sebuah konsep pembelajaran yang berorientasi pada produksi dan bisnis untuk menjawab tantangan perkembangan dunia industri saat ini dan nanti. TEFA merupakan pengembangan dari unit produksi yakni penerapan sistem industri mitra pada unit produksi/praktek yang sudah ada di Sekolah Vokasi.
Dengan TEFA, peserta didik dapat belajar dan menguasai keahlian atau keterampilan yang dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar kerja industri sesungguhnya. tidak hanya itu, produk-produk yang dibuat para siswa sebagai proses belajar pun bisa dipasarkan ke masyarakat sehingga hasilnya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan biaya operasional sekolah.
Tujuan TEFA

  1. Mempersiapkan lulusan Sekolah Vokasi menjadi pekerja dan wirausaha
  2. Membantu peserta didik memilih bidang kerja yang sesuai dengan kompetensinya
  3. Menumbuhkan kreatifitas peserta didik melalui learning by doing
  4. Memberikan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja
  5. Memperluas cakupan kesempatan rekruitmen bagi lulusan Sekolah Vokasi
  6. Membantu peserta didik Vokasi dalam mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja, serta membantu menjalin kerjasama dengan dunia kerja yang aktual;
  7. Memberi kesempatan kepada peserta didik Vokasi untuk melatih keterampilannya sehingga dapat membuat keputusan tentang karier yang akan dipilih.

Dengan adanya teaching factory kerjasama antara industri dengan SMK bisa terjalin. Ini membuat kesenjangan atau gap antara SDM dengan industri bisa teratasi. Hal tersebut bisa mendatangkan kerjasama yang berkesinambungan sehingga bisa saling menguntungkan.
Teaching factory merupakan pengembangan dari unit produksi yakni penerapan sistem industri mitra di unit produksi yang telah ada di SMK.
Hubungan kerjasama antara SMK dengan Iduka dalam pola pembelajaran Teaching Factory akan berdampak positif untuk meningkatkan kerjasama (partnership) secara sistematis dan terencana didasarkan pada posisi win-win solution. Penerapan pola pembelajaran Teaching Factory merupakan sinkronisasi dunia pendidikan kejuruan dengan dunia industri, sehingga terjadi check and balance terhadap proses pendidikan pada SMK untuk menjaga dan memelihara keselarasan (link and match) dengan kebutuhan pasar kerja. Teaching Factory memiliki nilai strategis pada pendidikan dan pelatihan kejuruan dalam meningkatkan daya saing lulusan institusi kejuruan seperti SMK di pasar tenaga kerja tingkat lokal maupun nasional bahkan regional, karena mempunyai mekanisme yang selalu mengikuti perkembangan industri yang sangat cepat.
Tujuan utama dari teaching factory adalah agar karakter peserta didik bisa terbentuk mulai dari etos kerja, tanggung jawab, kerjasama, disiplin dan jujur dalam sebuah industri. Jadi pembelajaran ini tidak hanya untuk memenuhi kompetensi saja.
Untuk mengimplementasikan model pembelajaran Teaching Factory, Program Keahlian Kuliner SMK Widya Praja Ungaran merintis TEFA yang beroperasi sejak tahun 2018 meliputi : penerimaan pesanan Snack dan lunch. Box, kue kering, kantin Boga dan Frozen food.

https://www.instagram.com/widya_pastry_bakery/